Oleh: Abdullah Haidir
1. Membela kehormatan org yg belum tentu bersalah tentu lebih baik ketimbang mencelanya. Apalagi jika selama ini dikenal sebagai orang baik…
2. Mencela dan memojokkan, baik dengan bahasa lugas atau sindiran, terhadap saudara yg sedang dilanda tuduhan yang belum terbukti adalah indikasi ‘sakitnya hati’
3. Mana yang lebih dekat dengan adab Islam, membela penuduh yang belum dikenal kepribadiannya atau membela ter tuduh yang belum terbukti kesalahannya tapi sudah dikenal kebaikannya?
4. Pesan Nabi Jelas: Penuduh harus mengajukan bukti, ter tuduh cukup bersumpah jika mengingkari… (HR. Baihaqi)
5. Sebab kalau semua tuduhan langsung diterima, orang akan ramai-ramai melakukan tuduhan terhadap harta dan darah suatu kaum… (HR. Baihaqi)
6. Para ulama mengatakan: Keliru menghukumi bahwa seseorang tak bersalah, lebih baik dibanding keliru menghukumi bahwa seseorang bersalah…
7. Aneh aja.. jika mengaku aktivis Islam dan sering mengusung tema persatuan, namun ketika sesama aktivis diserbu berbagai tuduhan yang belum terbukti..
8. Alih2 membela, atau berempati dan mendoakan kebaikan.. Yang ada justru ikut2an memojokkan dengan statement yang kadang lebih menyakitkan dari masyarakat awam…
9. Baik dari adab Islam, atau tinjauan moral, sama sekali tidak mengindikasikan ukhuwah yang selama ini menjadi salah satu yang diusungnya..
10. Ukhuwah bukan sekedar jadi judul buku atau seminar…
11. Benarlah ungkapan hikmah yg sering kita dengar… teman yang sejati dapat diketahui saat kita sedang susah…
12. Namun kita tidak perlu mengemis2 pertolongan dengan orang semacam itu. Sebab, kebenaran itu, dg sendirinya akan mendatangkan pendukung….
13. Bergembira apabila mendengar ‘kesalahan’ saudara sebagai sebuah amunisi… lebih berbahaya dibanding kesalahan saudaranya itu sendiri..
14. Sebab yang pertama akan semakin larut dalam maksiat kebenciannya, dan yang kedua akan semakin sadar dg kesalahannya dan lebih besar harapan
1. Membela kehormatan org yg belum tentu bersalah tentu lebih baik ketimbang mencelanya. Apalagi jika selama ini dikenal sebagai orang baik…
2. Mencela dan memojokkan, baik dengan bahasa lugas atau sindiran, terhadap saudara yg sedang dilanda tuduhan yang belum terbukti adalah indikasi ‘sakitnya hati’
3. Mana yang lebih dekat dengan adab Islam, membela penuduh yang belum dikenal kepribadiannya atau membela ter tuduh yang belum terbukti kesalahannya tapi sudah dikenal kebaikannya?
4. Pesan Nabi Jelas: Penuduh harus mengajukan bukti, ter tuduh cukup bersumpah jika mengingkari… (HR. Baihaqi)
5. Sebab kalau semua tuduhan langsung diterima, orang akan ramai-ramai melakukan tuduhan terhadap harta dan darah suatu kaum… (HR. Baihaqi)
6. Para ulama mengatakan: Keliru menghukumi bahwa seseorang tak bersalah, lebih baik dibanding keliru menghukumi bahwa seseorang bersalah…
7. Aneh aja.. jika mengaku aktivis Islam dan sering mengusung tema persatuan, namun ketika sesama aktivis diserbu berbagai tuduhan yang belum terbukti..
8. Alih2 membela, atau berempati dan mendoakan kebaikan.. Yang ada justru ikut2an memojokkan dengan statement yang kadang lebih menyakitkan dari masyarakat awam…
9. Baik dari adab Islam, atau tinjauan moral, sama sekali tidak mengindikasikan ukhuwah yang selama ini menjadi salah satu yang diusungnya..
10. Ukhuwah bukan sekedar jadi judul buku atau seminar…
11. Benarlah ungkapan hikmah yg sering kita dengar… teman yang sejati dapat diketahui saat kita sedang susah…
12. Namun kita tidak perlu mengemis2 pertolongan dengan orang semacam itu. Sebab, kebenaran itu, dg sendirinya akan mendatangkan pendukung….
13. Bergembira apabila mendengar ‘kesalahan’ saudara sebagai sebuah amunisi… lebih berbahaya dibanding kesalahan saudaranya itu sendiri..
14. Sebab yang pertama akan semakin larut dalam maksiat kebenciannya, dan yang kedua akan semakin sadar dg kesalahannya dan lebih besar harapan
No comments:
Post a Comment