4.11.13

Ketika aktivis pasca kampus, kader dakwah terkurung rutinitas KERJA

Tulisan ini bukan membahas tentang bagaimana seharusnya seorang aktivis dakwah (utamanya mantan kampus), tapi sekedar ingin berbagi apa yang saya pernah alami.

Mimpi seorang mahasiswa setelah lulus tentu ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, hidup mapan, berkecukupan. Saya kira semua ingin seperti itu, termasuk saya.

Tapi yang saya rasakan, ternyata mendapatkan pekerjaan yang layak itu tidak semudah yang dibayangkan, kecuali yang memang bermental enterpreneur barangkali.

Agar penghasilan kita "aman" terkadang kita mesti menggadaikan seluruh waktu kita, konsentrasi kita, juga kesetiaan kita pada lembaga/ orang yang memperkerjakan kita.

Aktivitas pembinaan diri pun kian hari kian sebatas rutinitas. Datang pengajian pekanan thok sudah dianggap cukup. tanpa amal dakwah yang lain. Seiring waktu berjalan rasa ngaji kan kian hambar, tidak datang halaqoh menjadi sesuatu yang terasa lumrah.

Yang perempuan menjadi risih jika terus berpakaian tertutup rapi nan longgar. Berganti pakaian jilbab modis. Masa bodoh dengan lekuk tubuh yang menonjol.

Yang laki-laki kian sungkan untuk sekedar menahan diri untuk tidak salaman dengan lawan jenis. Lupa dengan keutamaan shalat di masjid.dsb dsb dsb...

Untuk para aktivis yang ghirahnya masih ada, tentu akan merasakan ini semua, bahwa ini adalah hal yang tidak benar. Dia akan berupaya sebaik mungkin untuk melawannya, bukan melawan perusahaan, tapi melawan dirinya sendiri.

Dulu saya sempat mencari-cari tempat kajian yang ada di sekitar kos, di masjid-masjid, nyari-nyari upload-an mp3 rekaman pengajian, video-video di youtube...

Nah, saat ini, saya pikir ada juga yang merasakan apa yang saya alami dulu. Dibawah ini saya cantumkan sumber rekaman (video) pengajian yang mudah-mudahan bermanfaat untuk para aktivis Islam dimanapun berada.








 


video-video lainnya silakan dikunjungi http://warungustad.com/
Semoga kita tetap istiqomah amiin...

1 comment: