Maksiat itu akan melahirkan maksiat yang lain. Jika maksiat sering dikerjakan, maka akan terjadi akumulasi maksiat.
Kadang, pelaku maksiat melihat tubuhnya segar bugar, hartanya banyak,
dan tidak ada masalah dengan keluarganya. Ia mengira tidak dihukum
Allah, padahal ketidaktahuannya kalau ia sedang dihukum adalah merupakan
hukuman.
Ya, sesuatu yang manis baginya berubah menjadi pahit, lalu yang ada
adalah pahitnya penyesalan, kesedihan, dan kecemasan pada akhirnya.
Ibnu Al Qayyim Rahimahullah meringkas efek maksiat dalam kitabnya
Faraid : diantara efek maksiat ialah pelakunya tidak banyak mendapatkan
petunjuk, pikirannya kacau, ia tidak melihat kebenaran dengan jelas,
hatinya rusak, daya ingatnya lemah, waktunya hilang sia sia, dibenci
manusia, hubungan dengan Allah renggang, doanya tidak dikabulkan,
hatinya keras, keberkahan di rezeki dan umurnya musnah, diharamkan
mendapatkan ilmu, hina, dihinakan musuh, dadanya sesak, diuji dengan
teman teman yang jahat yang merusak hati dan menyia nyiakan waktu, cemas
berkepanjangan, sumber rezekinya seret, dan hatinya terguncang. Maksiat
dan lalai membuatnya tidak bisa dzikir kepada Allah, sebagaimana
tanaman tumbuh karena air dan kebakaran terjadi karena api.
Saudaraku, jauhi dosa yang disepelekan, sebab dosa bisa membakar satu
Negara. Hai orang yang berdosa berkali kali, cobalah pikirkan apa yang
membuat anda berdosa? Istighfarlah…!!! -Dr Najih Ibrahim-
(diambill dari: eramuslim.com)
No comments:
Post a Comment