4.11.13

Ketika aktivis pasca kampus, kader dakwah terkurung rutinitas KERJA

Tulisan ini bukan membahas tentang bagaimana seharusnya seorang aktivis dakwah (utamanya mantan kampus), tapi sekedar ingin berbagi apa yang saya pernah alami.

Mimpi seorang mahasiswa setelah lulus tentu ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, hidup mapan, berkecukupan. Saya kira semua ingin seperti itu, termasuk saya.

Tapi yang saya rasakan, ternyata mendapatkan pekerjaan yang layak itu tidak semudah yang dibayangkan, kecuali yang memang bermental enterpreneur barangkali.

Agar penghasilan kita "aman" terkadang kita mesti menggadaikan seluruh waktu kita, konsentrasi kita, juga kesetiaan kita pada lembaga/ orang yang memperkerjakan kita.

Aktivitas pembinaan diri pun kian hari kian sebatas rutinitas. Datang pengajian pekanan thok sudah dianggap cukup. tanpa amal dakwah yang lain. Seiring waktu berjalan rasa ngaji kan kian hambar, tidak datang halaqoh menjadi sesuatu yang terasa lumrah.

3.11.13

Sejarah Syiah dari zaman ke zaman: Surga macam apa yang kau impikan?

ditulis ulang dari www.fimadani.com tanpa perubahan kecuali judul dan gambar

Berangkat dari akidah yang rusak dan absurd, sekte Syi’ah kerap menebar kekejian dan kebiadaban kepada kaum muslimin. Sejarah mencatat lembaran demi lembaran kelam kejahatan mereka dan tidak ada seorang pun yang dapat mengingkarinya. Berikut adalah diantara sebagian ‘kecil’ catatan sejarah kejahatan mereka yang digoreskan oleh para ahli sejarah Islam. Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dan berhati-hati, karena sejarah seringkali terulang.
Jatuhnya Kota Bagdad
Pada tahun 656 H, Hulagu Khan, Raja Tatar berhasil menguasai kota Baghdad yang saat itu menjadi pusat peradaban Islam di bawah kekuasaan Bani Abbasiyyah. Keberhasilan invansi Tatar ini tidak lepas dari peran dua orang Syi’ah. Yang pertama adalah seorang menteri pengkhianat khalifah Muktashim yang bernama Mu`yyiduddin Muhammad Ibnul Alqamy. Dan yang kedua adalah seorang ahli nujum Nashirudin Ath Thusi penasehat Hulagu.